Sunday, 20 November 2016

Di Pasar Vienna

Kunikmati Jajan di Pinggir Jalan


Bagi seorang pecinta perjalanan, setidaknya bagiku, selain suka narsis juga harus memerhatikan tempat dimana ia berada. Seorang pecinta traveling tentu suka memerhatikan bagaimana kehidupan dan interaksi orang-orang disekitar, lalu membuat catatan-catatan dan menyimpannya sebagai dokumentasi pribadi. Kata seorang teman, bila ingin melihat warna kehidupan datanglah ke pasar dan terminal bis atau stasiun kereta api. Itulah yang membuatku suatu hari berdiri di sini, di depan kios dan terminal bisa di kota Vienna. Dan segera aku membandingkannya dengan terminal di Jakarta, seperti di pasar Senen. Di terminal Senen, selain jorok, macet dn suasananya berisik, yang paling menyolok adanya perasaan tak nyaman bila kita berada di situ. Tak nyaman karena banyaknya preman dan pencopet berkeliaran di terminal. Tetapi, aku tidak melihat itu terjadi di sini, di terminal bisa kota Vienna ini. Tidak berisik dan serba teratur. 


Di kota Vienna ini kusempatkan jajan di pinggir jalan. Kukatakan pada temanku, aku pengen juga menikmati jajanan di pinggir jalan. Temanku ini maklum. Maka setelah kami puas mengitari kota Vienna dengan menaiki trem, kami pun menikmati jajanan di pinggir jalan. Sambil ngobrol dengan berdiri, di sebuah kios di pinggir jalan, kami menikmati sosis bakar sembari minum bir dingin. Rasanya lumayan nikmat. Lezatnya siraman saosnya membuat lidahku menari-nari. 

* My traveling my memory

No comments:

Post a Comment