Thursday, 10 November 2016

Bertemu Para Pengamen

Hidup Adalah Seni Mengamen


Mencari uang dengan cara mengamen baca puisi dari satu restaurant ke restaurant lainnya, dahulu pernah kulakukan. Itu terjadi pada jaman aku kuliah teater di Institut Kesenian Jakarta. Aku menganggap mengamen dengan baca puisi termasuk kerja kreatif. 

Tetapi suatu hari, ketika aku berada di Marktplatz Dornbirn,  aku menemukan seorang lelaki pengamen, tetapi kawan yang satu ini lebih kreatif lagi. Dia mengamen dengan cara menjadi “ patung “ dengan mengenakan kostum ala bangsawan Eropa dan mengharapkan saweran dari orang-orang yang lewat disitu. Dia tidak berkata-kata. Dia tidak tersenyum ketika aku memberinya 1 Euro, lalu aku pun berfoto bersamanya. 






Di tempat yang sama, saya juga menikmati nyanyian yg dinyanyikan seorang pengamen tampan. Setelah memberinya uang, saya mengabadikan momen tersebut dengan kami foto bersama.

* My traveling my memory


No comments:

Post a Comment