Tuesday, 22 November 2016

Croissant dan Kisah Dibelakangnya

I love Croissant





Roti Prancis ini pertamakali kunikmati beberapa tahun lalu saat traveling dari Austria menuju Italia, ketika bis yg kami tumpangi ditengah perjalanan mampir di sebuah café. Rasanya renyah dan membuat perjalananku pagi itu menjadi istimewa saat kumenyeruput kopi pagi. Sejak itu aku suka croissant.
Pertanyaannya, kenapa Pastry ini bentuknya bulan sabit ? Nah, ternyata ada cerita dibaliknya kuliner ini.

Menurut legenda, roti ini sengaja dibuat berbentuk bulan Sabit untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Umayyad dalam peperangan di Tours, Prancis, pada thn. 732.  Sumber lain mengatakan, roti ini dibuat pertamakali di kota Wina atau Vienna pada thn.1683 untuk merayakan kemenangan pasukan Eropa atas Ottoman dalam peperangan memperebutkan kota ini. Bulan Sabit atau Crescent adalah simbol dari bendera Turki. Artinya, ketika orang-orang Eropa memakan roti ini, seolah-olah mereka tengah melahap Turki, musuh mereka. 


Karena rasanya yg renyah, hingga sekarang, croissant masih menduduki tempat terhormat pada hampir semua sarapan pagi di Eropa. Di Prancis, croissant dijual tanpa isi dan tanpa tambahan mentega. Sedangkan di luar negara asalnya, croissant sering berisi cokelat, daging dan lainnya.

Dahulu, menurut tata caranya, membuat roti ini butuh waktu beberapa hari, sehingga diperlukan kesabaran yg tinggi. Tapi sekarang, dengan bantuan teknologi kuliner, roti Prancis ini dapat dibuat dalam jumlah besar dan tidak lagi butuh waktu yg lama. 

Rujukan informasi : Wikipedia

No comments:

Post a Comment