Friday, 2 December 2016

Buku Pegangan Bagi Traveler

Berhentilah Bermimpi dan Angkatlah Ranselmu




Judul Buku : 1000 Places to See Before You Die
( 1000 Tempat yang Harus Anda Lihat Sebelum Mati )

Penulis : Patricia Schultz.
Penerbit : Workman Publishing Company, New York, 2003.

Buku ini sampai ke tangan saya beberapa waktu lalu melalui jasa keponakan saya keluarga Parlin Sihombing/Nadya Asha Putri yg tengah mencari rezeki di Houston, Texas, Amerika. 

Dan kedua, melalui jasa kak Utju Setianti Sitompul, ibu mertua Parlin Sihombing yang tengah berkunjung ke sana pada November 2016 yg lalu. Merekalah yg saya sibukkan untuk mencari dan membeli buku ini.

Inilah buku pegangan yg saya kira sangat memadai bagi traveler kelas dunia. Sebuah buku Best Seller dan New York Times menulis komentarnya begini : “ At least, a book that tells you what’s beautiful, what’s fun, and what’s just unforgettable everywhere on earth. “ 

Banyak kejutan saya dapatkan saat membaca buku ini, oleh karena beberapa fakta yg dipresentasikan. Misalnya, fakta mengenai kota. Buku ini tidak hanya berisi tentang kota-kota besar dari suatu negara, tetapi juga kota-kota kecil dan situs-situs sejarah yg ada didalamnya. 

Bagi traveler pencinta kuliner, Patricia Schultz juga merekomendasikan beberapa restaurant yg perlu dijajal, tidak hanya karena cita rasanya yg enak, tetapi juga cerita sejarah dibelakangnya. Sebutlah Quanjude Roast Duck Restaurant dan Fangshan Restaurant yg ada di kota Beijing, China. Dengan harga sekitar 20 dollar Amerika, kedua restauran tersebut dengan menu utama Bebek Peking Panggang  ternyata menyajikannya dengan resep masakan yg usianya sudah ratusan tahun, sejak dari Dinasti Qing. Konon katanya, resep ini pernah dicoba untuk dihancurkan saat terjadi Revolusi Kebudayaan di China thn.1960-an. Demikian juga dengan beberapa hotel yg direkomendasikan, bahkan beberapa Spa, selalu ada cerita dibelakangnya. 

Buku setebal 974 halaman ini ditulis dengan ringkas dengan pendekatan sistematika jurnalis : Apa, Dimana, Bagaimana dan Kapan. Itu sebabnya, Patricia Schultz ketika menulis satu entri, selalu melampirkan bukan saja mengenai alamat, website, phone, fax, harga, bahkan kapan saat-saat yg  baik untuk traveler datang ke tempat yg disebutkan. 

Reviewer : Sahala Napitupulu.

No comments:

Post a Comment