Judul Buku : 1000 Places to See Before You Die
( 1000 Tempat yang Harus Anda Lihat Sebelum Mati
)
Penulis : Patricia Schultz.
Penerbit : Workman Publishing Company, New York,
2003.
Buku ini sampai ke tangan saya beberapa waktu
lalu melalui jasa keponakan saya keluarga Parlin Sihombing/Nadya Asha Putri yg tengah mencari
rezeki di Houston, Texas, Amerika.
Dan kedua, melalui jasa kak Utju Setianti Sitompul, ibu mertua Parlin Sihombing yang tengah berkunjung ke sana pada November 2016 yg lalu. Merekalah yg saya sibukkan untuk mencari dan membeli buku ini.
Dan kedua, melalui jasa kak Utju Setianti Sitompul, ibu mertua Parlin Sihombing yang tengah berkunjung ke sana pada November 2016 yg lalu. Merekalah yg saya sibukkan untuk mencari dan membeli buku ini.
Inilah buku pegangan yg saya kira sangat memadai bagi
traveler kelas dunia. Sebuah buku Best Seller dan New York Times menulis komentarnya
begini : “ At least, a book that tells you what’s beautiful, what’s fun, and
what’s just unforgettable everywhere on earth. “
Banyak kejutan saya dapatkan saat membaca buku
ini, oleh karena beberapa fakta yg dipresentasikan. Misalnya, fakta mengenai
kota. Buku ini tidak hanya berisi tentang kota-kota besar dari suatu negara,
tetapi juga kota-kota kecil dan situs-situs sejarah yg ada didalamnya.
Bagi traveler pencinta kuliner, Patricia Schultz juga merekomendasikan beberapa restaurant yg perlu dijajal, tidak hanya karena cita rasanya yg enak, tetapi juga cerita sejarah dibelakangnya. Sebutlah Quanjude Roast Duck Restaurant dan Fangshan Restaurant yg ada di kota Beijing, China. Dengan harga sekitar 20 dollar Amerika, kedua restauran tersebut dengan menu utama Bebek Peking Panggang ternyata menyajikannya dengan resep masakan yg usianya sudah ratusan tahun, sejak dari Dinasti Qing. Konon katanya, resep ini pernah dicoba untuk dihancurkan saat terjadi Revolusi Kebudayaan di China thn.1960-an. Demikian juga dengan beberapa hotel yg direkomendasikan, bahkan beberapa Spa, selalu ada cerita dibelakangnya.
Bagi traveler pencinta kuliner, Patricia Schultz juga merekomendasikan beberapa restaurant yg perlu dijajal, tidak hanya karena cita rasanya yg enak, tetapi juga cerita sejarah dibelakangnya. Sebutlah Quanjude Roast Duck Restaurant dan Fangshan Restaurant yg ada di kota Beijing, China. Dengan harga sekitar 20 dollar Amerika, kedua restauran tersebut dengan menu utama Bebek Peking Panggang ternyata menyajikannya dengan resep masakan yg usianya sudah ratusan tahun, sejak dari Dinasti Qing. Konon katanya, resep ini pernah dicoba untuk dihancurkan saat terjadi Revolusi Kebudayaan di China thn.1960-an. Demikian juga dengan beberapa hotel yg direkomendasikan, bahkan beberapa Spa, selalu ada cerita dibelakangnya.
Buku setebal 974 halaman ini ditulis dengan
ringkas dengan pendekatan sistematika jurnalis : Apa, Dimana, Bagaimana dan
Kapan. Itu sebabnya, Patricia Schultz ketika menulis satu entri, selalu
melampirkan bukan saja mengenai alamat, website, phone, fax, harga, bahkan kapan
saat-saat yg baik untuk traveler datang
ke tempat yg disebutkan.
Reviewer : Sahala Napitupulu.
No comments:
Post a Comment