Dua hari terakhir sebelum saya kembali ke Jakarta, sesuai dengan itinerary yg
telah saya susun, maka saya akan menjelajah Singapore. Saya memasuki Singapore
melalui Johor Bahru, dengan mengambil bus dari stasiun Larkin. Perjalanan hanya
beberapa puluh menit saja dan ongkosnya hanya 3 MYR. Dalam perjalanan ini ada 2
keimigrasian yg harus dilewati saat kita memasuki perbatasan antara
Malaysia-Singapore. Pertama, untuk mendapatkan cap imigrasi keluar dari
Malaysia. Kedua, untuk mendapatkan cap memasuki negara Singapore melalui
keimigrasian Singapore di Woodland.
Selesai urusan keimigrasian dan tiba di stasiun bus
jl.Bugis, Singapore, saya pun langsung menuju Hostel yg telah saya booking saat
kami menginap di Hostel Double K Johor Bahru.
Saya cukup berjalan kaki menuju stasiun kereta api
untuk membeli tiket komuter dan turun di stasiun Little India. Jaraknya tidak
terlalu jauh.
Akhirnya ketemu juga Kawan Hostel. Selesai urusan
pembayaran, saya pun merebahkan diri di kamar untuk beristirahat dan mencharge
HP-ku yg sdh low bat. Bonar tiba belakangan karena dia menumpang bus sejak dari
Woodland menuju Little India.
Sore hari setelah kami menikmati Tomyam dan sebotol bir
dingin di sebuah rumah makan Chinese restaurant di Little India, kami pun
meluncur ke Marleon park. Untuk menuju lokasi ini ada dua piilihan transportasi
publik. Kalo naik bus, berhentilah di bus stop Fullerton Square , posisinya
didepan Fullerton hotel. Tetapi kalo naik MRT, naiklah MRT line Hijau dan turun
di Raffles place MRT Stasiun, exit H, lalu berjalan kaki ke Marlion park. Kami
memilih naik MRT karena lebih murah dan lebih cepat.
Hari sudah agak sore saat kami tiba di Marleon Park. Ada
banyak orang sudah berada di situ. Patung Merlion dan Marina Bay Sands ini
memang sudah menjadi ikon negara Singapore dan entah sudah berapa puluh juta
orang berfoto dengan latar belakang keduanya. Berfoto disini memang sangat oke
apalagi saat malam hari. Setelah kami puas berfoto, kami pun kembali ke hostel
untuk istirahat dan tidur.
Bangun pagi sehabis breakfast roti panggang dan minum
kopi susu di Hostel, kami pun check out. Destinasi kami adalah menuju Universal
Studio, lalu siang hari kami sdh harus di bandara Changi sebab saya sdh membuat
janji dengan seorang teman lama di facebook, namanya Christoper Tan. Dia warga
Singapore dan pengikut Kristus Yesus yg setia. Kami sdh berteman melalui
facebook mungkin lebih dari 4 tahun, namun belum pernah bertemu secara langsung.
Sejak saya di Malaysia saya sdh memberitahunya bahwa
saya akan pulang melalui Singapore. Dia senang. Dia ingin kami bertemu di
bandara dan makan siang bersama. Itulah sebabnya, mengapa tidak banyak
perjalanan yg kami lakukan di hari terakhir itu, kecuali mengunjungi Universal
Studio Singapore. Jujur saya sebetulnya tak terlalu suka di sini, karena
suasananya terlalu berisik. Kami mengambil beberapa foto sebelum meninggalkan
Universal Studio Singapore dan menuju Changi airport.
Sekitar jam 2 siang akhirnya kami pun bertemu dengan
Christoper Tan. Kami bersukacita karena akhirnya bisa bertemu. Christopher pun
mengajak kami makan siang bersama di restaurant yg berada di dalam bandara
Changi. Dia banyak bercerita tentang masa lalu hidupnya sebelumTuhan Yesus menjamah
hidupnya dan memintanya untuk melayani Dia dan bersaksi tentang Dia.
Dipenghujung pertemuan kami, setelah kami foto-foto bersma, Christoper juga yg
mengantarkan kami sampai kami check in dan masuk ke dalam ruang tunggu Air
Asia.
Kami saling melambaikan tangan. Tentu saja saya
berharap, jika Tuhan ijinkan suatu hari nanti kami bisa bertemu kembali, entah
di Singapore atau pun di Indonesia.